Laporan Kegiatan Seminar :
“ Memanfaatkan Blog Sebagai Media Pembelajaran”
Oleh : Didi Suradi, M. Pd
Pernah dengar ungkapan bahwa dunia akan terus berubah tanpa harus menunggu kita siap?. ya, dunia setiap detik berubah, dengan atau tanpa kita. Lihat saja, ilmu pengetahuan terus berkembang. Apakah kita sudah mengikuti perkembangan itu setiap saat?. Bahkan siswa-siswi kita mungkin lebih tahu tentang internet, tapi apakah mereka telah memanfaatkannya dengan baik? Kenyataannya, internet Cuma mereka gunakan sebagai alat baru bermain game dan facebook. Apakah kita akan membiarkannya terus seperti itu? Bukankah internet seharusnya mereka jadikan sebagai sumber belajar? Apa yang harus dilakukan guru saat ini?
K |
ita berada pada jaman serba internet. Semua informasi dapat dengan mudah kita peroleh disana dengan sangat mudah. Hal ini menjadi pesaing baru bagi guru yang dahulu memiliki peran sebagai sumber ilmu pengetahuan. Karena itu siapapun saat ini dituntut untuk bisa menguasai internet, termasuk guru dan para siswa.
Jika kita perhatikan penggunaan internet dikalangan pelajar, saat ini sudah semakin meluas sampai ke pelosok daerah. Hal ini ditandai dengan menjamurnya bisnis warnet (warung internet). Sisi positifnya adalah, pelajar menjadi seorang yang mampu menguasai teknolongi. Namun jika tidak diimbangi dengan pengawasan dari orangtua dan guru maka mereka hanya akan menjadi korban teknologi, khususnya internet.
Berdasarkan pengamatan, dari sepuluh remaja yang mengunjungi warung internet (warnet), delapan diantara mereka akan bermain game, dan satu orang diantara mereka mengakses facebook, sedangkan satu orang sisanya merasa bimbang mau bermain game atau mengakses facebook. Akhirnya salah satu diantaranya ia lakukan juga.
Bayangkan jika mereka itu adalah siswa-siswi kita di sekolah. Bukankah kita menginginkan mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan baik? Tapi apakah kita sudah membekali mereka dengan pengetahuan yang cukup tentang pemanfaatan internet? Setidaknya, apakah kita sudah menugaskan mereka menggali pengetahuan dari internet? Jika belum pernah, maka siswa-siswi kita akan mengakses internet hanya untuk bermain game, facebook, twitter atau mendownload film dan lagu.
Lalu, sampai kapan kita sebagai guru membiarkan hal ini terus berlangsung?
Beruntung sekali, saya termasuk salah seorang yang berkesempatan mengikuti seminar pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran, pada minggu, 20 Nopember 2011 di kantor walikota Bekasi. Seminar yang sangat baik ini dipelopori oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Bekasi bekerjasama dengan Blogger Bekasi dan Indosat. Semua pembicara mampu menginspirasi saya. Sungguh sebuah pengalaman yang sangat bermanfaat.
Pembicara pertama, mengemukakan berbagai manfaat blog. Dari materi ini ada sebaris kalimat yang sangat berkesan, yaitu, jika kita tak mampu mengajak anak untuk aktif berdiskusi di dalam kelas, maka kemungkinan besar akan berhasil jika berdiskusi melalui blog. Selain lebih menarik, diskusi melalui blog menimbulkan keasyikan tersendiri karena bisa dipadukan dengan penyaluran hobi menulis dan minat terhadap internet.
Pembicara kedua membimbing seluruh peserta membuat blog. Dari kegiatan ini, nampak banyak sekali guru yang baru mengenal blog. Ternyata, membuat blog itu susah-susah gampang. Tapi dengan bimbingan seluruh panitia seminar, akhirnya seluruh peserta berhasil membuat blog. Termasuk saya, kini memiliki sebuah blog baru, tantangan berikutnya adalah mengisi blog dengan berbagai tulisan yang baik agar dibaca oleh banyak orang.
Pembicara berikutnya memberikan materi tentang etika ngeblog. Gak ada yang sulit, tulis saja apa yang mau kita tuliskan di blog. Yang penting, tulisan itu dalah hasil karya sendiri, kalaupun mengambil dari sumber lain harus dicantumkan sumbernya. Tulisan jangan mengandung unsur sara dan fitnah. Harus lakukan cek dan recek sebelum dipublikasikan. Dan yang penting, jangan pernah bosan menulis.
Pembicara terakhir adalah Om Jay, beliau menuturkan tentang manfaat blog sebagai media pembelajaran. Beliau menyadarkan peserta tentang konsep C-Generation. Guru tidak boleh gagap teknologi, apalagi harus kalah dari muridnya. Diakhir pembicaraan beliau memotivasi peserta untuk menjadi guru yang kreatif dan banyak menulis. Beliau mengutip pesan seorang sahabat Rasulallah, ikatlah ilmu dengan menuliskannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar